Angin Kencang Mereda, Kebun Raya Bogor Kembali Dibuka

Selasa, 18 Desember 2018 - 17:41 WIB
Angin Kencang Mereda, Kebun Raya Bogor Kembali Dibuka
Angin Kencang Mereda, Kebun Raya Bogor Kembali Dibuka
A A A
BOGOR - Setelah ditutup selama dua hari pada 16-17 Desember 2018 kemarin, karena cuaca ekstrem berupa angin kencang, Kebun Raya Bogor kembali dibuka untuk umum pada Selasa (18/12/2018). Penutupan selama dua hari dilakukan karena khawatir pohon tumbang.

Humas Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI, Ayi Doni Darusallam mengatakan, telah membuka kembali sebagaimana yang telah diumumkan melalui media sosial serta brodcast layanan pesan singkat. "Ya, kita mengumumkan itu, berisikan Sahabat Kebun Raya Bogor, atas pertimbangan kondisi cuaca yang sudah lebih baik, dengan ini kami umumkan, mulai hari Selasa (18/12/2018) dibuka kembali," kata Ayi kepada wartawan Selasa (18/12/2018).

Akan tetapi, lanjut dia, pelayanan kunjungan ke hutan tengah kota itu dibuka secara situasional. "Artinya tergantung cuaca juga, (jika cuaca memburuk, kembali tutup, tapi jika membaik terus makan akan dibuka seperti biasa)," ujarnya.( Baca: Musim Hujan Disertai Angin Kencang, Kebun Raya Bogor Ditutup Sementara )

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klimatologi Dramaga Bogor Hadi Saputra mengatakan, angin kencang yang terjadi selama sepekan, bahkan beberapa hari terakhir ini merupakan siklon tropis Kenanga."Angin ini memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan kecepatan angin di Pulau Jawa bagian selatan meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT," katanya.

Peningkatan kecepatan angin cenderung disebabkan oleh aliran massa udara dari Selatan Indonesia ke bagian tengah. Tak hanya itu, dominasi massa udara dari selatan cenderung mengurangi curah hujan di sebagian wilayah pulau Sumatera dan Jawa.

"Namun sebaliknya akan terjadi peningkatkan intensitas hujan di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur periode 17-19 Desember 2018," ujarnya.
Kemudian, pada periode 20-23 Desember 2018, diprakirakan terjadi peningkatan curah hujan di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

Penyebabnya aliran udara dingin dari Asia akan kembali masuk wilayah Indonesia. "Sebelumnya intensitas hujan dan angin kencang di Bogor cukup tinggi. Saat siklon tropis Kenanga di wilayah itu hanya angin kencang saja. Tapi setelah siklus itu selesai diprakirakan hujan lebat dan angin kencang akan kembali terjadi," katanya.

Maka dari itu, pihaknya tetap mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang. "Terutama di wilayah yang telah diguyur hujan berintensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir ini," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4887 seconds (0.1#10.140)